UKI-Paulus dari Kampus Teknik dan Hukum ke Pusat Pendidikan Dokter di Kawasan Timur
SPASI SULSEL.COM – Makassar Universitas Kristen Indonesia (UKI) Paulus Makassar menorehkan capaian penting dalam sejarah pengembangannya. Setelah melalui proses panjang dan evaluasi ketat, kampus yang berdiri sejak 1963 itu resmi memperoleh izin operasional untuk membuka Program Studi Kedokteran dan Pendidikan Profesi Dokter.
Izin tersebut diterbitkan melalui Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Nomor 971/B/O/2025 tertanggal 3 November 2025. Keputusan ini menjadi penanda babak baru bagi UKI Paulus, yang selama ini dikenal unggul di bidang teknik dan hukum, untuk turut berkontribusi dalam mencetak tenaga medis di Indonesia.
Perolehan izin ini bukan hasil kerja instan. Selama bertahun-tahun, UKI Paulus mempersiapkan diri dengan menyusun dokumen akademik, membangun fasilitas laboratorium, serta menjalin kemitraan dengan sejumlah rumah sakit pendidikan. Upaya tersebut dikawal langsung oleh Rektor UKI Paulus, Prof. Dr. Agus Salim, S.H., M.H., yang dikenal konsisten dan berorientasi pada kualitas.
Rencana pendirian fakultas kedokteran mulai digagas beberapa tahun lalu sebagai respon atas kebutuhan tenaga medis di kawasan Indonesia Timur. Ketimpangan jumlah dokter di wilayah ini menjadi pendorong utama bagi UKI Paulus untuk menghadirkan pendidikan kedokteran yang terjangkau dan berorientasi pelayanan masyarakat.
“Sejak awal, kami tidak ingin sekadar menambah program studi, tetapi menjawab kebutuhan nyata masyarakat,” ujar Prof. Agus Salim.
Tim yang dibentuk khusus oleh rektor menyiapkan seluruh persyaratan administratif dan akademik, termasuk kurikulum berbasis kompetensi dan sistem pembelajaran klinis. Tahapan tersebut mencapai puncaknya pada September 2025, ketika tim asesor dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi bersama LAM-PTKes melakukan visitasi lapangan di Makassar.
Izin operasional yang akhirnya diperoleh menjadi bentuk pengakuan atas kesiapan institusi dan komitmen UKI Paulus dalam menjaga mutu pendidikan. Dalam masa kepemimpinannya, Prof. Agus Salim juga memperkuat kerja sama dengan rumah sakit besar di Makassar dan Toraja, yang akan menjadi lokasi praktik klinik mahasiswa kedokteran.
“Kami ingin mahasiswa belajar langsung di tengah masyarakat, agar sejak awal memahami nilai kemanusiaan dalam profesinya,” kata Prof. Agus.
Hadirnya Program Studi Kedokteran UKI Paulus diharapkan menjadi kontribusi nyata bagi pemerataan pendidikan tinggi dan pelayanan kesehatan di kawasan timur Indonesia. Kampus ini berkomitmen melahirkan dokter yang tidak hanya kompeten secara akademik, tetapi juga memiliki kepedulian sosial dan semangat pengabdian tinggi.
“Ini bukan hanya izin membuka program studi, tetapi awal dari pengabdian yang lebih luas. Dari timur Indonesia, kami ingin melahirkan dokter-dokter yang membawa cahaya bagi sesama,” ujar Prof. Agus Salim.
Bagi UKI Paulus, capaian ini menjadi bukti bahwa kerja keras, konsistensi, dan visi yang kuat mampu mengubah mimpi menjadi kenyataan. Sebuah langkah baru yang menegaskan peran UKI Paulus sebagai lembaga pendidikan yang terus berkembang dan memberi manfaat bagi masyarakat.(**)
(Abu)






