SPASISULSEL.COM — Kepulauan Selayar SKekhawatiran atas peningkatan kasus HIV di Kecamatan Pasimarannu disuarakan oleh putra daerah, Aprilyanto, yang dengan tegas meminta perhatian dan langkah cepat dari Bupati Kepulauan Selayar.
Data terbaru menunjukkan kondisi yang mengkhawatirkan. Sebanyak 5 orang tercatat telah meninggal akibat HIV, 17 orang sedang menjalani tahap pengobatan, dan 3 orang dinyatakan gagal follow up karena tidak lagi terpantau dalam proses perawatan.
Selain itu, kasus positif yang saat ini terdata terutama berada pada kelompok usia 20–30 tahun, kelompok usia produktif yang memiliki mobilitas tinggi dan rentan terhadap penularan.
“Kami sebagai masyarakat Pasimarannu sangat berharap Bapak Bupati segera mengambil tindakan nyata. Kondisi ini sudah sangat mendesak dan membutuhkan perhatian penuh, terutama untuk mencegah peningkatan kasus baru,” tegas Aprilyanto.
Ia menekankan perlunya langkah promotif berupa edukasi intensif mengenai pencegahan HIV/AIDS, kampanye hidup sehat, penyuluhan seks aman, hingga penguatan informasi mengenai bahaya penggunaan jarum suntik tidak steril.
Selain itu, pendampingan kepada masyarakat, terutama bagi mereka yang sedang menjalani pengobatan maupun kelompok risiko, perlu dilakukan secara berkelanjutan.
Aprilyanto juga menyoroti pentingnya pendampingan petugas kesehatan dalam pemeriksaan sasaran, yaitu melalui pemeriksaan VCT (Voluntary Counseling and Testing) secara aktif ke desa-desa. Pendekatan jemput bola ini dinilai penting agar kasus dapat terdeteksi lebih dini dan warga yang telah positif mendapatkan pendampingan yang memadai.
Masyarakat Pasimarannu berharap Pemkab Selayar dapat segera memperkuat fasilitas kesehatan, meningkatkan sosialisasi, memastikan ketersediaan obat, serta melakukan tindak lanjut terhadap pasien yang gagal follow up agar tidak terjadi penularan lanjutan.
Dengan intervensi cepat dan terarah dari pemerintah daerah, Pasimarannu diharapkan mampu menekan laju penyebaran HIV dan melindungi generasi muda, khususnya kelompok usia 20–30 tahun yang saat ini paling terdampak.(**)






